Kebanyakan orang mengira, generasi milenial itu malas dan tahunya hanya senang-senang. Padahal di balik tampilannya yang gaul dan eksis di media sosial, banyak dari mereka yang kerja gila-gilaan. Bahkan ada yang rela kuliah sambil bekerja paruh waktu. Diam-diam padatnya kesibukan jadi ukuran keren generasi sekarang. Semakin sibuk, berarti semakin hebat, entah dalam pencapaan karier, atau pengalaman yang di dapat.
Selama kesibukan itu positif, baik memang dampaknya. Tapi, terlalu sibuk kerja pun kadang tak baik. Apalagi kalau waktu 8 jam terasa tak cukup, dan masih harus ditambah dengan lembur yang nggak hanya sampai malam, kadang pun di hari libur. Terasa lebih keras memang hidup di zaman sekarang. Pastinya, banyak juga orang yang tak tahu, jadi pegawai kantoran yang sering lembur itu ada pahit dan manisnya, beberapa di antaranya seperti yang Hipwee Motivasi uraikan di bawah ini.
1. “Pergi gelap, pulang gelap,” tagar andalan kamu yang kadang jadi bahan candaan orang-orang
Lokasi kantor yang cukup jauh mengharuskanmu berangkat lebih awal kalau tak ingin telat. Paling tidak subuh-subuh buta, saat matahari saja masih belum muncul di cakrawala. Beda cerita lagi, kalau kamu orang yang terlalu rajin, rumah dekat dengan kantor, tapi berangkatnya tetap saja pagi sekali.
Sementara jam pulang kantor ini yang kadang sulit ditebak, pulang teng-go atau tepat waktu bisa terhitung pakai jari dalam sebulan, bahkan tak sama sekali. Sisanya, ya sering pulang malam, kalau kantor bisa 24 jam kamu pun mungkin rela tak pulang demi kerjaan.
Nggak heran kalau kamu sering mendengar orang terdekatmu menyinggung atau bergurau, “pergi gelap, pulang gelap.” Mirip vampir, yang nggak pernah ketemu sinar matahari. Hari libur kamu pun lebih sering tidur seharian, atau ya ngurus kerjaan.
2. Setiap saat mengeluhnya butuh liburan, sementara jatah cuti dari kantor sulit sekali untuk digunakan
Saking gilanya kerja, kamu sampai tak punya waktu untuk memanjakan diri. Bukan soal istirahat yang cukup saja, tapi dirimu jelas butuh waktu bersenang-senang, seperti jalan-jalan atau liburan. Kadang kamu baru ingat liburan kalau lihat orang lain membagi cerita perjalanannya di media sosial. Kadang kamu sebenarnya ingat, bahkan sampai mengeluhkan keinginan tersebut ke teman. Tapi sayang, kamu terlalu menghamba pada pekerjaan. Dan seringnya merelakan cuti tahunanmu untuk tetap bekerja saja.
3. Sering ketinggalan berita atau acara, karena kamu terlalu sibuk kerja dan kerja
Betapa menyedihkannya kamu, karena kegilaanmu terhadap pekerjaan sering kali membuatmu kurang informasi. Seperti saat temanmu membahas Webseries Lembur Bacun yang jadi cerminan sekaligus hiburan bagi pekerja, terutama mereka yang suka lembur seperti kamu. Boro-boro tahu trailer webseriesnya, nama Si Bacun saja kamu belum pernah dengar. Bisa jadi dipikiranmu, bacun bukan nama orang, tapi nama makanan.
Padahal ya, itu salah satu Webseries yang wajib kamu tonton. Barang kali, setelah menontonya kamu kebiasaan lemburmu berhenti. Atau, bisa jadi itu jadi hiburan buat kamu di kantor biar lembur lebih seru. Tapi semoga saja lemburmu tak sesuram kisah Si Bacun ya.
4. Sakit seperti maag, pusing atau pegal-pegal sudah jadi langganan kamu yang kerja tanpa kenal waktu istirahat
Maagnya kambuh lagi Dhan?
Iya nih….
kebanyakan lembur tuh! Hehehe
Bukan cuma doktermu yang sudah hapal dengan sakitmu apa, tapi juga teman-teman sekantormu. Karena tiap kali izin ke dokter, pasti keluhannya tak jauh-jauh dari penyakit itu-itu saja, kalau nggak maag, ya pusing atau pegal-pegal. Kamu sendiri pun aslinya paham kalau sakitmu ini dampak dari kerja yang tak kenal waktu. Tapi ya mau bagaimana lagi, kebiasaan itu memang sulit untuk diubah. Dari yang biasa sibuk, jadi santai itu kadang bikin kamu ngerasa kayak waktumu terbuang sia-sia dan dirimu tak berguna.
Maagnya kambuh lagi Dhan?
Iya nih….
kebanyakan lembur tuh! Hehehe





